Benny Tunggul, Tim Wali Kota untuk Percepatan Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan (TWUP4), saat dikonfirmasi Cendana News soal pertumbuhan UMKM di Bekasi, Selasa (10/11/2020). Foto: Muhammad Amin
Sumber Cendana News. BEKASI – Pertumbuhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Bekasi, Jawa Barat, diklaim terus menunjukkan perbaikan dalam menciptakan inovasi kreasi produk agar diterima di pasaran.
UMKM sudah menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat. UMKM saat ini menjelma sebagai potensi pengembangan ekonomi daerah, secara kapasitas dapat menumbuhkan ekonomi baru.
“Dalam renstra Kota Bekasi ada 150 ribuan UMKM yang tumbuh. Tapi baru sekira 3000-an UMKM yang terdaftar di Dinas UMKM dan Koperasi dari 12 kecamatan,” ungkap Benny Tunggul, Tim Wali Kota untuk Percepatan Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan (TWUP4) kepada Cendana News, Selasa (10/11/2020).
Dikatakan, adanya pertumbuhan pelaku UMKM di Kota Bekasi, saat ini mereka memiliki nilai tersendiri. Dalam arti bahwa mereka dalam memproduksi menciptakan inovasi dan kreativitas. Tidak lagi hanya untuk menciptakan produk bervariasi.
“Pelaku UMKM di Kota Bekasi sudah ke arah inovatif dalam menciptakan produk berdaya saing. Khususnya ketika mengetahui ada pasar yang bisa mereka kembangkan dalam menarik konsumen. Artinya, mereka sekarang lebih ke arah bagaimana caranya berkreasi,” tegas praktisi di Kota Bekasi tersebut.
Jika sebelumnya UMKM hanya sebagai usaha rumahan untuk menambah penghasilan, maka pelaku UMKM kini lebih diarahkan ke jenjang yang lebih serius. Mengingat terus tumbuh pelaku baru dan mereka menemukan pesaing, hingga harus berpikir bagaimana caranya menarik konsumen dengan inovasi kreasi berwirausaha.
Menurut Benny Tunggul, pelaku UMKM di Kota Bekasi, sudah mulai meninggalkan satu fase, bahwa UMKM hanya sebatas menambah uang harian. Mereka sekarang juga lebih serius berusaha di tengah era digitalisasi.